Proses pembuatan Keumamah khas Aceh
Mr. Phep Food & Cullinary adalah salah satu usaha
pengolahan ikan yang dikelola oleh Cek Mun warga Alue Awe Kecamatan
Muara Dua Kota Lhokseumawe. Mr. Phep Food & Cullinary sampai saat ini masih melakukan usaha
melakukan pengolahan ikan keumamah siap saji dan sudah kemas dengan
menarik memggumakan kemasan alumunium foil sehingga mudah diabawa untuk dijadikan oleh-oleh ataupun
dijadikan sebagai lauk-pauk di meja makan bersama keluarga.
Keumamah khas yang juga dikenal dengan sebutan ikan kayu, Pada dasarnya
adalah daging ikan tongkol yang di rebus kemudian
di keringkan dengan sinar matahari. Ikan yang dijemur
kering menjadi keras seperti kayu, Makanya sering di sebut juga sebagai ikan kayu (engkot kayee ). Orang Jepang
juga mengenal ikan kering seperti ini yang di sebut katsubushi. biasanya di serut halus sebagai penyedap rasa
berbagai kuah.
Di Aceh, Keumamah Ikan kayu khas
Aceh ini di sayat tipis-tipis dan di lembabkan kembali dengan cara merendam
nya di dalam air panas, sebelum kemudian di masak. Kelezatan dan kegurihan keumamah
khas Aceh membuatnya disukai banyak orang, biasanya ikan keumamah ini disantap dengan nasi pulen
yang hangat. Keumamah adalah produk ikan tradisional Aceh yang pengolahannya melalui beberapa tahapan meliputi pembersihan (penyiangan, Pemasakan (perebusan) hingga pengerinagn
dan penyimpanan.
Adapun Proses pengolahan keumamah
khas Aceh melalui beberapa tahapan
sebagai berikut:
Pembersihan (Penyiangan) Ikan
Pada tahap ini ikan disiangi dan kotoran-kotoran dibuang, kemudian
dicuci untuk menghilangkan darah dan lendir dari ikan. Proses ini digunakan agar
ikan yang akan digunakan untuk pengolahan ikan keumamah lebih higienis,
sehingga terjaga keawetannya dan layak untuk dikonsumsi.
Pemasakan (Perebusan)
Pada tahap ini ikan
dimasukkan kedalam panci untuk proses pemasakan. Kemudian panci dimasukkana air
dan ditambahkan garam secukupnya. Kemudian mulai dilakukan proses pemasakan
dengan metode perebusan pada suhu lebih kurang 100 derajat celcius selama 30
menit atau sampai masak. Proses pemasakan ini harus benar-benar masak sampai
kedalam tubuh ikan.
Penirisan dan pengeringan awal
Ikan yang telah dimasak
diangkat, lalu ditiriskan. Penirisan ini dilakukan untuk mengurangi
persapan air yang terdapat pada ikan yang telah direbus, sehingga mempercepat
proses pengeringan. Setelah ikan ditiriskan selanjutnya ikan dikeringkan dengan
sinar matahari, hingga permukaan ikan kering dan tidak hancur bila dibelah atau
dipotong.
Pengecilan ukuran
Ikan yang sudah dilakukan pengeringan awal dipotong atau dibelah
menjadi dua bagian atau empat bagian untuk ikan berukuran besar dan kemudian di
buang tulang-tulangnya. Ikan-ikan ini dibelah dengan tujuan untuk mempercepat
proses pengeringan.
Pengeringan Akhir
Pada tahap ini
ikan dijemur diterik matahari, sampai menjadi kering dan keras. Waktu yang
dibutuhkan untuk mengeringkan ikan ini tergantung cuaca. Pada kondisi cuaca yang cerah biasanya
waktu yang dibutuhkan adalah 1 atau 2 hari. Proses pengeringan yang sempurna
sangat berpengaruh pada keawetan ikan sehingga ikan bisa bertahan lebih lama
saat penyimpanan.
Penyimpanan
Ikan keumamah yang
telah dikeringkan disimpan dalam suatu wadah atau tempat yang dapat menjaga keawetan ikan
keumamah tersebut. Wadah yang digunakan untuk penyimpanan juga harus dapat menjaga
keawetan ikan keumamah dalam waktu yang lama.
Mr. Phep Food & Cullinary
Desa Alue Awe Kec. Muara Dua Kota Lhokseumawe 24352
HP/WA: 0852 6011 8560 (Cek Mun)
Komentar
Posting Komentar