Mr. Phep: Pelestari Kuliner Bersejarah, Keumamah Khas Aceh

Keumamah atau ikan kayu adalah sebutan populer terhadap jenis olahan ikan tongkol di Aceh yang diproses melalui beberapa tahap diantaranya melalui perebusan atau pengukusan dan kemudian dikeringkan dengan dijemur di pantulan sinar matahari sampai kering dan menghasilkan tekstur yang agak keras sehingga banyak orang menyebutnya sebagai ikan kayu. Makanan ini sudah dikenal sejak lama karena keumamah adalah sebuah kuliner yang lahir saat pejuang Aceh berperang melawan penjajah,  Dimana perang Aceh dikenal sebagai perang terlama dalam mempertahan Tanoh Indatunya dari beberapa negara jajahan seperti Belanda, Portugis dan Jepang. Ikan keumamah bentuknya persis seperti kayu dan keras, sehingga dikenal juga dengan istilah Ikan Kayu. Keumamah khas Aceh dapat diolah dengan berbagai varian masakan khas Aceh, Proses pembuatanya pun sederhana asalkan ada bumbu dasar. Bumbu dasar Keumamah diantaranya adalah cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar dan asam sunti, Selain menggunakan bumbu dasar tersebut, selanjutnya racikannya dapat disesuaikan untuk jenis masakan apa yang sesuai dengan selera kita. Jenis masakan keumamah yang populer dan sering ditemukan di Aceh yaitu tumis kering basah, orang Aceh menyebutknya keumamah teupeh atau phep keumamah.

Salah satu warga Aceh yang terus melestarikan kuliner keumamah bersejatah tersebut sampai sekarang adalah Cek Mun seorang warga Lhokseumawe yang berdomisili di desa Alue Awe Kec. Muara Dua Lhokseumawe dan beliau sudah dikenal mempunyai keahlian dalam meracik keumamah teuphep tersebut. Cek Mun selain meracik phep keumamah untuk menu masakan keluarga beliau juga menjadikan racikan kuliner phep keumamahnya sebagai sebuah usaha kuliner Khas Aceh dengan Brand Mr. Phep Marine Product. Mr. Phep Marine Product memproduksi dan menerima phep keumamah siap saji sebagai menu diberbagai acara hajatan keluarga di Aceh. Keumamah racikan Cek Mun juga sudah dijadikan oleh-oleh khas Aceh bagi tamu-tamu dari luar Aceh atau orang-orang Aceh yang ingin keluar kota karena keumamahnya sudah dikemas dalam bentuk kemasan standing poouch alumumium foil, sehingga mudah dibawa saat bepergian dan traveling. Keumamah racikan Cek Mun juga sering dipesan untuk dijadikan menu laukpauk dimejakan bersama keluarga oleh masyarakat Aceh terutama Bireun,Lhokseumawe dan Aceh Utara. Cek Mun juga menjual Mr.Phep Keumamah siap saji khas Aceh secara online ke seluruh Indonesia baik melalui medsos seperti facebook & instagram maupun maupun melalui marketplace seperti blanja.com
Tidak banyak yang tahu kalau ternyata olahan ikan kayu/kemamah yang sering kita santap dengan nikmat tersebut sebebenarnya menyimpan perjalanan sejarah yang panjang. Sejarah tersebut seperti dikutip dari situs online Tempo.Co yakni sengitnya perjuangan para tokoh Aceh pada masa lalu dalam melawan penjajah. Para pejuang harus bergerilya di hutan-hutan dalam waktu lama membuat logistik perang harus selalu ada termasuk makanan. Para pejuang Aceh pada masa lalu mengolah ikan kayu. Ikan kayu dijadikan bahan lauk pauk yang bisa tahan lama hingga berbulan-bulan guna mencukupi kebutuhan gizi pejuang. Maka dari itulah muncul Keumamah.

Perjuangan berat yang dijalani para pejuanag Aceh saat melawan penjajah serta pasukan yang harus berpindah-pindah di hutan, membuat para pejuang Aceh meikirkan bagaimana menyediakan logistik perang salah satu alterntifnya menjadikan ikan keumamah sebagai cadangan logistik yang praktis dan mudah dibawa ke mana saja. Biasanya selain keumamah ada lagi bahan masakan yang dibawa, yaitu Asam Sunti atau yang lebih dikenal dengan Asam Aceh. Makanan ini merupakan belimbing wuluh yang dijemur kemudian diasinkan, serta memiliki daya tahan yang lama juga. "Keumamah ini, selain bisa dinikmati tanpa diolah lagi, juga sering dimakan dengan asam sunti. Makanan ini menimbulkan selera makan pejuang saat itu. Oleh karena itu, dua bahan ini tak dapat dipisahkan, "Ini cara jitu untuk tetap bertahan di hutan bagi para pejuang Aceh .

Bukan itu saja. Dulu, jamaah haji Aceh yang hendak berangkat ke Tanah Suci dengan kapal laut juga menyiapkan keumamah sebagai salah satu lauk pauknya selama dalam perjalanan. Bagi orang Aceh, Keumamah merupakan jenis lauk yang praktis dan mudah. Dapat diolah dengan berbagai bahan masakan khas Aceh lainnya.
                   
Keumamah khas Aceh meski lahir di medan perang, kelestariannya tetap terjaga hingga sekarang, Adalah Cek Mun dengan Bendera Mr. Phep Marine Product selain memproduksi Keumamah siap saji khas Aceh selain untuk sebuah usaha kuliner sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga beliau mengambil sebagai plestari dari kuliner khas Aceh yang sangat bersejarah tersebut. Bagi anda mencari ikan keumamah berkualitas yang diolah dari ikan tuna pilihan yang segar dan berkualitas  bisa didapatkan di rumah produksi Mr. Phep Food & Cullinary milik Cek Mun di Jln. Medan Banda Aceh Desa Alue Awe Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe atau melalui  kontak person  Cek Mun di No. HP/WA: 0852 6011 8560.

Mr. Phep Food & Cullinary
Desa Alue Awe Kec. Muara Dua Kota Lhokseumawe 24352
HP/WA: 0852 6011 8560 (Cek Mun)












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jual Ikan Kayu Khas Aceh

Proses pembuatan Keumamah khas Aceh